Penting Kuliah Atau Pengalaman Kerja - Pertanyaan yang sering ditanyakan oleh tim saya yang mengetahui latar belakang saya yang dulunya kerja sambil kuliah. Dan jawaban saya selalu sama, keduanya penting pada kondisi yang sesuai. Jawaban yang akan membuat mereka semakin bertanya-tanya dan kemudian memicu diskusi antara kami.
Mungkin kamu juga sedang bimbang mempertimbangkan antara kuliah atau menambah pengalaman kerja, khususnya kamu yang baru saja lulus dari sekolah menengah atas ataupun kejuruan. Pada artikel ini saya ingin membagikan sedikit cerita tentang pengalaman saya sendiri ketika menghadapi pilihan ini.
Kamu mungkin melihat konten-konten viral di medsos tentang banyaknya sarjana pengangguran, susahnya mendapatkan pekerjaan, syarat lowongan kerja yang harus berpengalaman dan lain sebagainya. Kondisi ini memang nyata adanya, walaupun tidak bisa kita pukul rata bahwa semua perusahaan memiliki kondisi yang sama.
Kekhawatiran pasti muncul di pikiranmu, dan mulai bertanya-tanya tentang bagaimana nasibmu selanjutnya. Sarjana saja kesulitan mendapat pekerjaan, apalagi yang baru lulus sekolah menengah. Lowongan kerja menuntut memiliki pengalaman, kalau kuliah dulu nanti lulus malah belum punya pengalaman. Mungkin itu yang kamu pertimbangkan saat ini.
Baca Juga : Buat Keputusan Dengan Risk & Reward Ratio
Pola Pembentukan Syarat Minimal Pelamar Kerja
Kita sedikit melihat sejarah ya, Tahun 1984 pemerintah membuat aturan wajib belajar 6 tahun yang mana minimal harus lulus SD. Kemudian dilanjutkan pada tahun 1994 wajib belajar menjadi 9 tahun, sehingga minimal harus lulus SMP. Hampir satu dekade berselang, peraturan wajib belajar pun ditingkatkan menjadi 12 tahun atau minimal lulus SMA/SMK sederajat dan aturan ini masih diterapkan sampai sekarang meskipun sudah lebih dari dua dekade berjalan.
Saya bercerita tentang aturan wajib belajar karena akan berkaitan dengan syarat minimal pelamar kerja. Pada era wajib belajar 6 Tahun, lulusan SMA itu sudah menjadi karyawan idaman perusahaan karena masih sedikit yang menempuh pendidikan hingga 12 tahun. Seiring berjalannya waktu, ketika program wajib belajar 12 tahun berjalan, lulusan SMA sudah bukan lagi incaran perusahaan karena suply nya yang berlebih, idamannya adalah lulusan sarjana. Dan tentunya kamu sudah bisa menebak arah perkembangannya kemana, ya, seiring semakin banyaknya orang yang bisa kuliah dan memiliki gelar sarjana, suply di dunia kerja juga semakin banyak dan sudah bukan lagi incaran perusahaan.
Jadi saya harus S2 agar bisa bersaing dengan sarjana? Bisa jadi, tapi menurut saya tidak kesana arahnya. Melihat perkembangan saat ini, untuk memudahkan perusahaan melakukan seleksi administratif pelamar kerja dengan cara menambah syarat yang tentunya saat ini tidak banyak sarjana yang memilikinya. Syarat tersebut antara lain, berpengalaman di bidangnya, batasan usia maksimal 25 tahun dan juga belum menikah.
Baca Juga : Menikah Bukan Ajang Balapan Tapi Ketahanan
Jadi, sebenarnya saat ini memang sudah eranya dimana sarjana saja tidak cukup untuk bersaing di dunia kerja yang kuotanya tidak banyak ini. Namun, bukan berarti kuliah tidak penting, justru kuliah itu penting tapi kamu juga harus bisa menambah nilai lebih pada dirimu agar bisa bersaing dengan sarjana lainnya. Jika tidak kuliah malah justru kamu akan semakin kesulitan bersaing. Semakin tinggi pendidikan masyarakat tentunya semakin baik untuk kemajuan negara.
Kesimpulannya, pola pembentukan syarat lowongan pekerjaan adalah supply and demand dari masyarakat dan juga perusahaan. Jika syarat minimal saat ini sudah semakin banyak yang bisa memenuhi, maka akan ditambahkan syarat lain yang bisa mengurangi terpenuhinya syarat yang ada. Jika supply nya tinggi demand rendah, demand dipersempit agar suply nya menurun dan demandnya naik lagi.
Jadi Penting Kuliah Atau Pengalaman Kerja?
Penting kuliah sambil kerja! Saya menilai keduanya penting, makanya keduanya dulu saya lakukan. Saya bekerja dan tetap harus menyelesaikan kuliah. Ketika saya selesai kuliah dan diwisuda sebagai sarjana, saya sudah mengantongi setidaknya 4 tahun pengalaman kerja, ya walaupun memang bidangnya bervariasi. Tapi kan di CV tinggal saya sesuaikan portofolio apa yang perlu saya masukan dengan posisi yang saya incar. Dengan begitu saya setidaknya memiliki kesempatan diterima sedikit lebih tinggi daripada sarjana lain.
Sulitkah Kuliah Sambil Kerja?
Sulit, berat, stressful! Waktu 24 jam milikmu akan habis tanpa kamu bisa nikmati. 7 hari dalam seminggu seakan kurang dalam kalendermu. Dan waktu 8 semester seakan tidak selesai-selesai. Tapi itu masih mungkin dilalui kok, dan bukan berarti selama kamu kuliah isinya hal mengerikan semua. Banyak juga cerita indah disana dan tentunya kepuasan saat wisuda itu benar-benar luar biasa.
Baca Juga : Mengatasi Stres Dengan Meditasi
Bayangkan kamu seakan tentara yang berhasil pulang dari medan perang setelah 4 tahun berjuang. Pengalamanmu terasah dengan sangat baik dan sepengalaman saya, saya mendapat penilaian lebih karena berhasil menyelesaikan kuliah sambil bekerja. Setelah saya di posisi manager saat ini, saya baru bisa mengetahui alasan saya mendapat nilai lebih.
Kelebihan Sarjana yang Kuliah Sambil Kerja
Memiliki Management Waktu yang baik
Memiliki Kemampuan Problem Solving yang baik
Memiliki Etos kerja yang tinggi
Memiliki Disiplin tinggi
Memiliki Mental yang kuat
Memiliki Kontrol Emosi yang baik
Memiliki Manajemen Finansial yang baik
Dan memiliki Kemampuan Pengambilan Keputusan yang baik
Serta masih banyak lagi nilai lebih dari orang yang berhasil melalui perjuangan kuliah sambil kerja.
Kesimpulan
Kuliah itu penting untuk meningkatkan kemampuan intelektual dan memiliki bukti formal yang valid berupa ijazah agar bisa meningkatkan peluang diterima bekerja ataupun membangun usaha. Dan pengalam kerja juga penting karena orang yang berpengalaman akan jauh lebih dipercaya kemampuannya daripada mereka yang fresh graduate. Keputusan ada ditanganmu sendiri mau memilih yang mana, semua keputusan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Selamat memilih.
Terima kasih untukmu karena sudah membaca sampai akhir. Bagikan jika menurutmu artikel ini bermanfaat. Berikan juga pendapatmu ataupun ceritamu di kolom komentar. Semoga artikel ini bermanfaat, sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Artikel Terkait : Alasan Resign Dari Pekerjaan