Work Life Balance itu tentang Mindset - Work Life Balance itu sebenarnya hanya soal mindset atau pola pikir. Bukan soal pekerjaan kita yang terlalu banyak lembur dan menyita waktu kok, bukan juga karena waktu kita dengan keluarga yang kurang kok, ini hanya tentang bagaimana kita menyikapi apa saja yang terjadi pada rutinitas kita.
Artikel kali ini bukanlah artikel dengan poin-poin sederhana, artikel ini full paragraf dan saya berharap kamu bisa memahami ini dengan baik. Mari mulai pembahasannya.
Ketika kamu merasa hidupmu tidak seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi lantas kamu menyalahkan jam kerjamu yang tidak fleksibel, banyak lembur, tempat kerja yang jauh dan blaming lainnya ke pekerjaanmu, kamu justru hanya sedang mencari pembelaan pada kesalahanmu sendiri. Jika memang kamu menyalahkan pekerjaanmu hingga hidupmu tidak seimbang, coba sekarang ajukan surat resign mu!
Cukupkah nyalimu untuk bisa meninggalkan pekerjaan yang kamu bilang tidak menyenangkan ini? Bisa jadi, pekerjaan yang menurutmu memuakkan ini adalah pekerjaan yang diimpikan jutaan pengangguran di luar sana. Ketika kamu resign pun, perusahaan tidak akan merasa kehilangan. Sudah ada banyak orang yang siap menggantikanmu. Cobalah lihat sekitarmu!
Semakin kamu menyalahkan keadaan pekerjaanmu ataupun keadaan rumah tanggamu, hidupmu hanya akan semakin berat dari hari kehari. Tiap blaming yang kamu lemparkan pada apapun itu hanya menjadi beban dalam pikiranmu, dan semakin menjauhkanmu dari keseimbangan. Kamu akan semakin tertekan dengan keadaan, kamu akan makin sering emosi, menjadi tempramen, dan mungkin saja kamu bisa lepas kendali dan melakukan hal yang seharusnya tidak kamu lakukan. cobalah untuk merenungkan!
Apakah yang salah pekerjaanmu, atau hanya kamu saja yang berpikiran begitu? Apakah yang salah adalah keluargamu atau hanya kamu saja yang berpikiran begitu? Atau sebenarnya kamulah yang membuat pekerjaanmu tidak nyaman? Apakah sebenarnya kamulah yang membuat rumah tanggamu tidak menyenangkan? Pernahkah kamu berpikir seperti itu? Cobalah untuk berpikir seandainya yang bermasalah adalah dirimu sendiri!
Bisa jadi, atasanmu tiap hari ngomel karena memang pekerjaanmu tidak beres. Bisa jadi, rekan kerjamu tidak ada yang membantumu karena kamu pun tidak pernah membantu mereka. Bisa jadi, kamulah penyebab dari segala rangkaian kondisi tidak menyenangkan yang kamu alami. Janganlah membiasakan diri untuk menyalahkan keadaan apalagi orang lain ketika ada kejadian yang tidak sesuai harapanmu. Coba kamu ingat lagi seperti apa kelakuanmu!
Dalam teori filosofi teras atau juga dikenal dengan stoicism, terdapat dua pembagian dimensi dalam kehidupan. Yaitu, dimensi internal dan dimensi eksternal, kamu bisa browsing sendiri jika ingin tahu lebih lengkapnya, sudah banyak sekali artikel yang membahas tentang filosofi stoisisme. Garis besarnya, dimensi internal adalah apa saja yang dapat kamu kendalikan, sedangkan dimensi eksternal adalah apa saja yang tidak bisa kamu kendalikan. Coba kamu ingat lagi kejadian-kejadian yang tidak kamu sukai dan pilah, mana yang sebenarnya bisa kamu kendalikan dan mana ya tidak bisa kamu kendalikan!
Mari saya bantu. Misalkan, ketika kamu tersinggung ketika dimarahi atasan. Yang bisa kamu kendalikan adalah dirimu untuk menerima itu sebagai perkataan yang menyinggung, atau menerima itu sebagai kritik yang membangun. Yang tidak bisa kamu kendalikan adalah atasanmu, kamu tidak bisa mengendalikan apa kata-kata yang keluar dari mulut atasanmu ataupun cara dia memberi tahu tentang kesalahanmu. Coba kamu analisa seperti itu!
Setelah serangkaian penjelasan ini, apakah kamu sudah menangkap poin apa yang ingin saya sampaikan? Kembali ke judul artikel ini, Work Life Balance itu tentang Mindset, ketika mindsetmu masih terus menyalahkan keadaan dan melempar tanggung jawab pada orang lain akan hal yang mungkin saja itu adalah tanggung jawabmu sendiri, work life balance tidak akan bisa kamu capai. Tetaplah bekerja dengan segala resiko pekerjaan, dan atur pikiranmu untuk berfikir secara positif agar kamu tetap bisa menikmati kesulitanmu selama bekerja. Jangan menambah bebanmu dengan menyangkal kejadian di hidupmu dengan menyalahkan hal lain. Terima kekurangan dan kelebihan dari kehidupanmu. Bersyukurlah dengan apa yang kamu dapat dan kamu miliki, bahkan hingga hal terkecil sekalipun.
Atur mindset mu untuk selalu berpikir positif secara tepat, dan belajarlah untuk menghilangkan pikiran negatif. Kembalilah pada dirimu sendiri, jika kamu suka lanjutkan, jika kamu tidak suka tinggalkan. Kebahagian tidak ditemukan, tapi diciptakan, dan cara terbaik untuk menciptakan kebahagiaan adalah dengan bersyukur.
Terima kasih untukmu karena sudah membaca hingga akhir. Saya bukanlah trainer ataupun motivator, jangan percaya tulisan saya 100% dan tetap carilah sumber lain yang mungkin saja lebih valid. Semoga apa yang saya bagikan bermanfaat untukmu. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.