Menerapkan Work Life Balance - Sebagai seorang karyawan, tentunya kamu pasti mengidamkan dapat menyeimbangkan antara kehidupan pribadimu dan pekerjaanmu. Karena kamu bekerja agar kamu bisa hidup dengan layak dan pastinya untuk menikmatinya kan. Tapi sering kali waktumu sudah habis dengan jam kerja yang sering lembur, atau jikapun tidak lembur waktumu habis dengan kemacetan di perjalanan berangkat dan pulang kerja.
Hal seperti itulah yang kemudian memunculkan istilah Work Life Balance sebagai suatu teori, filosofi, gerakan atau apapun sebutannya yang tujuannya agar kamu bisa bekerja namun tidak mengorbankan kehidupan pribadimu.
Lalu, bagaiamanakah Work Life Balance itu di terapkan? berikut ini akan saya berikan beberapa cara menerapkan work life balance agar bisa menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi versi darmamind.com.
Buat Skala Prioritas
Dalam melakukan work life balance, kunci utamanya adalah membuat Skala Prioritas. Apa itu skala prioritas? Skala prioritas adalah urutan hal yang harus di lakukan dan diurutkan berdasarkan kepentingan dan atau urgensinya serta mempertimbangkan resiko dan manfaat yang akan diterima (risk and reward ratio).
Saya berikan contoh sederhana, misalkan, sudah jam makan siang dan kamu sudah lapar, tapi laporanmu belum selesai. Mari kita coba analisa berdasarkan kepentingan dan urgensinya. Secara kepentingan laporanmu lebih penting karena tugas pekerjaan, secara urgensi makan siang lebih urgent karena sudah jam makan siang dan kamu sudah lapar. Sehingga keduanya sama-sama memiliki prioritas tinggi. Jadi mana yang harus di pilih? kan keduanya sama-sama prioritas tinggi? Karena keduanya prioritas tinggi, kita tambahkan pertimbangan risk and reward ratio.
Apa itu Risk And Reward Ratio? Dalam hasa Indonesia kurang lebih Rasio Resiko dan Manfaat, yaitu perbandingan apakah manfaat yang diterima lebih besar atau sebanding dengan resiko yang diterima. Mari kita terapkan pada skenario tadi. Jika kamu memilih menyelesaikan laporan dulu manfaatnya adalah pekerjaanmu selesai dan tentunya tidak kena marah atasan lalu kamu bisa makan siang dengan tenang. Namun resikonya adalah, bisa saja kamu kehilangan fokus karena kamu lapar, bekerja membutuhkan banyak energi, dan karena kurang fokus laporanmu bisa saja salah dan kena omel atasan, dan karena itu jangankan makan siang dengan tenang, makan saja kamu mungkin tidak akan sempat karena merevisi laporan. Dan pertimbangannya bisa kemudian di balik, jika memilih makan siang dulu, coba tuliskan di kolom komentar ya.
Mari kita simpulkan, dari pertimbangan tadi saya tentu akan memilih untuk makan siang terlebih dahulu, karena memang sudah jamnya dan tentunya menjaga kenyamanan otak kedua saya yaitu perut. Selesai makan siang barulah melanjutkan lagi laporan, dan tubuh saya sudah berenergi untuk menghadapi apapun yang akan terjadi selanjutnya.
Nah, itu tadi sedikit contoh cara membuat skala prioritas, dan penerapannya bisa di banyak hal ya. Jadi segeralah buat skala prioritasmu sendiri tentang segala hal yang akan kamu lakukan setiap harinya. Bahkan skala ini bisa membantumu memilah mana yang bisa di lakukan hari ini atau esok hari. Pastikan agar skala prioritasmu mempertimbangkan risk and reward ratio ya, agar prioritasmu tepat guna.
Baca Juga : Cara Mengatasi Stres di Kantor
Buat Pembagian Kegiatan Pekerjaan Atau Kehidupan Pribadi
Setelah kamu membuat skala prioritasmu, gunakan juga skala prioritas untuk memisahkan tiap kegiatanmu kedalam dua kategori, kategori pekerjaan dan kategori kehidupan pribadi. Dengan cara ini, kamu akan lebih mudah untuk memisahkan fokusmu, saat kamu bekerja fokuskan pada prioritas pekerjaan, dan saat kamu di luar jam kerja, fokuskan pada kegiatan kehiduoan pribadi.
Pada dasarnya, work life balance adalah permainan pikiran, yang mana caramu memilah mana yang harus di pikirkan di saat ini dan di waktu ini lah yang akan menentukan seberapa efektif kamu bisa menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadimu. Jadi pastikan kamu bisa melatih fokusmu untuk terfokus pada hal yang memang harus di fokuskan pada saat yang tepat.
Dari pembagian kegiatan ini tentunya akan memudahkanmu untuk bisa mengatur fokus, saat kamu kerja ya fokuslah bekerja, saat pulang ya fokuslah dengan dirimu dan kehidupanmu. Ingat ya, tidak ada yang lebih peduli pada hidumu selain dirimu sendiri. Jadi pastikan kamu memikirkan kegiatan sesuai kategori yang kamu buat ya.
Buat Pembagian Waktu
Setelah dua cara diatas sudah kamu lakukan, pastikan juga kamu membuat pembagian waktu dari tiap kegiatan yang kamu rencanakan. Bahasa kerennya Time Management, ya betul, mengatur waktu. Semua orang di dunia memiliki jatah waktu yang dama dalam satu hari, yaitu 24 jam. Dan semua orang diberi keleluasaan untuk menggunakan 24 jam itu untuk apa saja.
Sebagai seorang karyawan, setidaknya kita harus membagi waktu menjadi 3 bagian. Waktu Kerja, Waktu Istirahat dan Waktu Bermain.
Waktu Kerja
Pada umumnya waktu kerja adalah 8 jam sehari, jika tidak lembur ya. Tapi itu juga belum termasuk waktu perjalananmu berangkat dan pulang kantor. Katakan perjalananmu berangkat ditambah waktumu untuk bersiap-siap adalah 1 jam. Perjalanan pulang ditambah waktu untuk mebersihkan diri juga 1 jam. Jadi waktu kerjamu setidaknya 10 jam perharinya. Coba hitung sendiri waktu kerjamu ya dan tulis di kolom komentar
Waktu Istirahat
Semua orang juga butuh istirahat, utamanya tidur. Umumnya waktu tidur itu 6-8 jam tiap harinya. Apakah waktu tidur bisa di tawar? bisa, tapi terima juga resiko dari kurang tidur ya. Nah jadi waktu istirahatmu anggaplah 6 jam.
Waktu Bermain
Nah untuk yang ini adalah waktu dimana kamu seharusnya menikmati kehidupanmu, entah dengan cara apapun yang mau kamu lakukan. berapa waktunya? ya kita hitung saja, waktu 1 hari dikurangi waktu kerja, dikurangi waktu istirahat, 24-10-6 = 8 Jam. Masih ada 8 jam yang bisa kamu manfaatkan untuk kegiatan yang kita sebutlah bermain.
Kesimpulannya, work life balance itu adalah permainan pikiran, bagaimana kamu mau mengatur pikiranmu agar tetap seimbang kapan kamu bekerja dan kapan kamu bermain tanpa kamu melupakan istirahat. Kuncinya adalah Skala Prioritas yang sudah kita bahas tadi dan juga memilah kegiatan apa saja yang perlu dan tidak perlu kamu lakukan saat bekerja ataupun diluar jam kerja.
Terima kasih untukmu karena sudah membaca sampai akhir. Semoga artikel ini bermanfaat, share ke teman kerjamu agar mereka juga bisa menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadinya. Jangan lupa tulis komentarmu ya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.