Penjelasan Lengkap Dana Darurat - Dalam pengelolaan keuangan tentu kata dana darurat sudah bukan hal asing. Banyak influencer di media sosial yang sudah menggaungkan dana darurat. Besarannya pun bervariasi dari masing-masing influencer, ada yang tiga kali kebutuhan pokok bulanan, ada yang enam kali kebutuhan pokok bulanan, bahkan ada juga yang sampai besarannya haruslah puluhan juta. Lalu, kamu sebagai karyawan yang gaji juga masih pas-pasan apakah perlu dana darurat? jika perlu, berapa besarannya? Gak perlu bingung, kali ini kita akan bahas secara lengkap seputar dana darurat. Mari kita mulai saja pembahasannya berikut ini.
Apa itu dana darurat?
Dana darurat adalah dana yang di kumpulkan atau disimpan dengan tujuan untuk digunakan apabila terjadi kebutuhan mendadak/darurat agar tidak membebani dana kebutuhan lainnya.
Sederhananya uang cadangan, misalkan tiba-tiba kamu kena PHK dan kamu belum dapat pekerjaan baru. Kebutuhan harianmu tidak akan dengan mudah kamu kurangi, sedangkan pemasukanmu sedang tidak ada. DI tambah lagi, kamu cari kerjaan yang baru kan juga perlu biaya, jika beruntung sih bisa hari ini di PHK, besok cari lowongan, lusa interview kerja, minggu depannya udah masuk kerja di tempat baru. Cuma, namanya hidup kan kadang tidak seindah itu kawan. Dana daruratlah yang nantinya akan mengisi celah kekosongan pemasukanmu di saat seperti itu.
Apakah dana darurat sama dengan asuransi?
Dana darurat dan asuransi adalah hal yang berbeda, meskipun prinsipnya hampir sama. Dana darurat adalah dana yang kamu kelola sendiri dan kamu tentukan sendiri jumlahnya, serta dapat kamu gunakan sendiri sesuai kedaruratan yang kamu definisikan sendiri.
Sedangkan Asuransi adalah dana yang dikelola perusahaan asuransi dengan jumlah yang ditentukan perusahaan asuransi, serta dapat kamu gunakan hanya pada saat kondisi yang sudah disepakati dengan pihak asuransi, dan memerlukan proses yang cukup panjang untuk dapat mencairkan dana asuransi tersebut. Asuransi juga terbatas pada polis/jenis yang dipilih, asuransi kendaraan kah, asuransi kesehatan atau asuransi lainnya.
Apakah bisa memiliki asuransi juga memiliki dana darurat?
Jika kamu mampu secara finansial, memiliki asuransi sekaligus memiliki dana darurat itu bagus. Kalau saya yang wajib adalah memiliki danan darurat, memiliki asuransi itu sunah alias opsional, jika puny bagus, tidak pun juga tidak apa-apa. Jika bisa punya keduanya, kamu secara finansial harusnya sudah sangat tenang dan nyaman sih, kamu sudah gak perlu khawatir jika sesuatu hal terjeadi di luar dugaan.
Berapa jumlah dana darurat yang ideal?
Jumlah ideal untuk dana darurat menurut saya tidak terbatas. Kenapa demikian? menurut saya, dana darurat itu lebih baik di alokasikan dengan sistem tabungan rutin yang tidak mengenal batas maksimal jumlah tabungan.
Kalau kamu tanya berapa minimal jumlah dana darurat? jawabannya, semampunya. Jika kamu mampu untuk minimal Rp.100.000,- ya tidak apa-apa, jikapun mampu sampai Rp 100.000.000,- juga tidak apa-apa. Untuk kamu yang seorang karyawan, berapapun besarannya bukanlah hal yang perlu kamu prioritaskan sekarang, tapi konsistensi menyisihkan dana daruratlah yang perlu kamu prioritaskan. Seperti yang sudah saya bahas di artikel terkait Budgeting yang disana saya sertakan alokasi untuk dana darurat, nominalnya tidak besar tapi selalu saya sisihkan tiap bulannya.
Dengan kondisi pemasukan yang belum sebesar para pengusaha kaya, fokus saja pada menyisihkan anggaran yang diperuntukan untuk dana darurat, tidak perlu terlalu khawatir dengan jumlahnya. Jikapun kamu konsisten, dalam waktu satu tahun kamu sudah akan cukup tenang kok melihat nominal dana daruratmu. Disaat itu tiba, jangan terlena dan tetap konsisten menabung untuk dana darurat ya.
Tips untuk mengelola dana darurat
Sudah cukup jelas ya dengan penjelasan di atas tentang dana darurat? Jika masih kurang jelas, bisa kamu tanyakan di kolom komentar. Mari kita lanjut dengan tips untuk mengelola dana darurat versi DarmaMind berikut ini.
Konsisten
Biasanya orang memberikan tips itu kata konsisten ditaruh di belakang, tapi saya sadar betul bahwa poin inilah yang paling penting, makanya saya taruh di tips pertama. Apapun rencanamu, tanpa adanya konsitensi semua akan sia-sia dan bisa bikin kamu makin stres. Ingat pada penjelasan sebelumnya, jangan fokus pada jumlah yang kamu sisihkan untuk dana darurat, tapi pastikan setiap bulannya kamu harus menyisihkan dana darurat. Jika bulan ini bisa seratus ribu bagus, bulan depannya bisa lima puluh ribu tidak apa, bulan depannya ternayata bisa dua ratus ribu ya lebih bagus. Konsisten bukan soal nominal yang sama, tapi keberlanjutannya.
Gunakan Teknik Budgeting
Untuk saya, mengelola dana darurat, tidak bisa jauh-jauh dari teknik budgeting, dari memisahkan dana darurat dari gaji sudah menggunakan budgeting, kemudian memilah penggunaan dana daruratnya pun menggunakan budgeting. Dana darurat masih bisa kamu breakdown lagi ke kategori-kategori spesifik, misal, dana darurat untuk kesehatan yang digunakan jika kamu atau anggota keluargamu memerlukan biaya untuk berobat. Misalkan lagi dana darurat untuk rumah, yang digunakan untuk perbaikan rumah diluar rencana renovasi, misalkan atap rumahmu kejatuhan pohon tumbang atau semacamnya.
Bijak
Pastikan kamu bijak untuk mengklasifikasikan kejadian darurat dan kejadian yang masih bisa di anggarkan dari dana yang lain. Misal, bayar sekolah anak itu bukan hal darurat walaupun itu penting dan mendesak, harusnya kamu sudah mengalokasikan anggaran sendiri untuk biaya sekolah anak. Atau contoh lain, televisimu rusak, itu bukan hal darurat, meskipun menurutmu penting, tapi itukan bukan kebutuhan pokok dan tidak mendesak.
Kesimpulan
Jadi, dana darurat itu tidak harus disiapkan langsung dengan jumlah besar, bisa saja ditabung tiap bulannya, nantinya juga akan banyak kok. Dan pastikan kamu bisa mengambil keputusan dengan bijak untuk menggunakannya. Jikapun mau tambah asuransi, selama alokasi anggarannya ada ya silahkan saja. Semakin besar dana darurat, akan semakin baik, namun jangan terpaku pada besarnya, fokus pada konsistensinya.
Terima kasih untukmu karena sudah membaca sampai akhir. Bagikan ke teman atau keluargamu, istrimu mungkin, agar mereka juga paham tentang apa itu dana darurat dan bisa menerapkannya bersamamu. Berikan pendapatmu di kolom komentar. Semoga artikel in bermanfaat, sampai jumpa di artikel selanjutnya.